あくら: Storm by Brigid Kemmerer

Pages

Tuesday 25 June 2013

Storm by Brigid Kemmerer


Judul                : Storm (Elemental Series)
Nama pengarang   : Brigid Kemmerer
Nama penerbit     : Mizan Fantasi, PT. Mizan Publika
Nama penerjemah  : Tria Barmawi
Tahun terbit       : Mei, 2013
Cetakan            : I
Tebal buku         : 3 cm
Jumlah halaman  : 556
Bahasa             : Indonesia

STORM
(Ketika Cinta Bertemu di Tengah Pertarungan Lama Para Elemental)


Brigid lahir di Omaha, Nebraska, dan tumbuh di beberapa kota yang berbeda di seluruh Amerika Serikat karena pekerjaan orangtuanya. Dia berpindah-pindah dari Albuquerque, New Mexico, sampai ke tepian danau di Cleveland, Ohio, hingga akhirnya menetap di Annapolis, Maryland. Brigid mulai menulis saat SMA, novel pertamanya bercerita tentang empat vampir bersaudara yang menimbulkan kerusuhan di sebuah kota pinggiran. Empat vampir bersaudara itulah yang kemudian menginspirasi para cowok yang muncul dalam seri Elemental. Brigid menulis di mana saja selama ada tempat untuk duduk. Dan, novel Elemental ini diselesaikannya sambil duduk di lantai di basement  hotel tempatnya mengikuti pertemuan penulis.
Saat menulis Storm, Brigid banyak tertimpa musibah yang berhubungan dengan air--ruang bawah tanahnyayang terendam banjir sebanyak tiga kali, atapnya yang beberapa kali bocor, keran air di dapurnya yang bocor, dan beberapa bagian dinding kamar rumahnya yang sempat rusak karena rembesan air. Dan, dalam rangka menulis Spark, Brigid berusaha memastikan kalau semua alarm pemadam kebakarannya aktif karena dia akan menulis tentang cowok yang punya kemampuan mengendalikan api.
Kali ini kita akan membahas mengenai novel Brigid yang berjudul Storm. Back to fantasy novels. Novel ini cukup menarik. Banyak tokoh yang saling berhubungan di sini. Satu hal yang penting, Brigid berhasil membuat pembaca tidak bosan ketika membaca novel ini. Kita aka selalu dibuat penasaran di setiap chapternya. Supaya kamu labih mengerti lagi tentang novel ini, saya akan memberikan sinopsisnya.
Empat bersaudara Merrick memiliki anugerah empat elemen berbeda—air, angin, api,, dan tanah. Mereka selalu berusaha agar tidak mencolok dan tidak menarik perhatian para Pemandu yang setiap waktu siap membawa para pengendali elemen yang dianggap mengancam keselamatan manusia. Namun, kehadiran Tyler dan Seth, musuh keluarga Merrick, memperkeruh keadaan. Mereka terus berusaha memancing amarah Merrick bersaudara dengan alasan pembalasan dendam keluarga.
Merrick bersaudara hamper selalu bisa menghindari segala masalah, hingga saat Becca hadir di tengah pertikaian mereka. Chris yang jatuh cinta pada Becca tidak bisa lagi mengendalikan lagi kekuatannnya setiap kali dirinya harus menyelamatkan Becca. Dan, ketika Chris berusaha mengendalikan kembali kekuatannya, segalanya telah terlambat karena Sang Pemandu telah mencium kekuatan mereka.
Di awal buku, kita akan disuguhi hal-hal misterius yang membuat kita terus menebak-nebak. Siapa dia? Apa yang terjadi sebenarnya? Apa masalah mereka dengannya? Beberapa pertanyaan tadi mungkin akan terlintas di pikiran kamu. Namun, Brigid tidak terburu-buru untuk memaparkan semuanya sekaligus sehingga kita dapat menikmati perkembangan ceritanya dengan nyaman tanpa harus bingung dengan semua teka-teki di setiap chapternya.  Meski novel ini mengambil sudut pandang orang ketiga, tapi pergulatan emosi Becca dan Chris begitu nyata. Dan kisah cinta Chris dan Becca begitu unik karena mereka berdiri di tengah-tengah permusuhan dua keluarga yang pada akhirnya mengundang Pemandu untuk turun tangan.
Di sini, kita dapat mengambil pelajaran dari Merrick bersaudara. Solidaritas mereka sangat kuat meski mereka sering berkelahi, terutama dengan kakak tertua Chris, Michael. Michael selalu bersikap seperti ayah untuk adik-adknya, berharap bisa melindungi dan mengawasi mereka. Tapi, salah satu dari si kembar, Gabriel, kesal dengan sikapnya itu. Gabriel lebih pemarah dibanding kembarannya, Nick.  Dan, Chris juga terkadang terpengaruh dengan Gabriel. Mereka ingin Michael menjadi ‘kakaknya’, bukan ‘ayahnya’. Meski begitu, Michael bukanlah mengekang mereka, melainkan menjaga mereka agar tidak seperti dirinya yang pernah kehilngan kendali atas kekuatannya dan menyebabkan beberapa orang tewas. Mungkin saya akan mengutip satu kalimat di film Spiderman karena menurut saya kalimat ini pas dengan cerita di sini : Di mana ada kekuatan besar, maka di situ pun ada tanggung jawab yang besar. Kisah Merrick bersaudara ini patut dicontoh karena seburuk-buruk apapun keluargamu, mereka adalah keluargamu sendiri. Darah dagingmu.
Untuk karakter, saya akan mengambil dua tokoh untuk diambil sisi positifnya. Yang pertama adalah Becca. Becca adalah seorang gadis yang tangguh secara mental maupun fisik. Dia berani dan baik hati. Dia menyelamatkan Chris dari dua orang pemuda yang akan membunuhnya mati-matian meski ia sendiri bisa dibilang tidak mengenal Chris walaupun mereka berada di angkatan yang sama. Untuk kejadian-kejadian berikutnya, ia menjadi sering terancam bahaya dan masa lalunya yang suram bersama sang mantan pacar mulai terkuak. Semua hal itu terjadi semenjak dirinya dekat dengan Chris.
Yang kedua adalah Chris. Dia mungkin adalah pemuda idaman bagi para gadis yang menyukai keromantisan. Cintanya pada Becca begitu tulus. Dia rela mengorbankan apapun, bahkan kesenangan dan nyawanya hanya supaya Becca bahagia dan ‘hidup’. Dia rela menjauhi Becca demi keselamatannya ketika seorang Pemandu mulai mengawasi karena Becca pun ikut ditandai oleh Tyler dan Seth sebagai pengadu. Meski ia menjauh, namun ia tidak dapat untuk tidak mengawasi Becca. Dia selalu menyelamatkan Becca ketika gadis itu dalam bahaya. Hal itu menunjukkan bahwa rasa tanggung jawabnya yang begitu besar. Ia juga melakukannya kepada kakak-kakaknya meskipun tidak sebesar rasanya kepada Becca.
Di sini juga kita mendapatkan pelajaran bagaimana ketika kebohongan akan berakhir dengan hilangnya sebuah kepercayaan yang sudah dibangun dengan kokoh. Dan perlindungan yang ayah Becca berikan pada sang anak tidaklah setepat yang dipikirkannya. Bahkan hal itu membuat Becca hamper meregang nyawa jika tidak ada Chris yang menolongnya.
Kekurangan di buku ini hanyalah pada budaya barat para remaja di daerah Amerika, seperti merokok, percobaan pemerkosaan, pesta sekolah yang sangat bebas, pesta anak muda, perkelahian. Tapi semua itu masih diambang batas wajar karena itulah budaya di sana. Hanya bagaimana cara pembaca menyikapinya.

Novel ini bagus untuk dibaca, terutama bagi pecinta novel fantasi, ketika sedang merasa bosan dan memerlukan suatu cerita yang sedikit berbeda. Cerita di sini memang sedikit berbeda dengan cerita fantasi pada umumnya. Tidak rumit seperti Harry Potter karya J. K. Rowling namun tidak biasa juga. Brigid mampu mengemasnya menjadi sebuah cerita yang pas untuk dibaca di dalam situasi apapun.

0 comments:

Post a Comment