あくら: January 2020

Pages

Monday 13 January 2020

Review : IP Man 4

IP MAN 4 : THE FINALE



Film Ip Man 4 : The Finale ini merupakan bagian dari seri film-film Ip Man yang sudah tayang sebelumnya. Sebagai penutup, film ini menyajikan kisah yang bisa dikatakan begitu 'hebat' dan sangat membekas di hati. Bagaimana tidak, selain adegan-adegan bela diri yang diperagakan, film ini juga memperlihatkan sisi dramanya yang memberikan cukup banyak pelajaran hidup. Saya sebagai penulis yang pada dasarnya tidak mengikuti seri film ini dari awal, dapat merekomendasikan film ini kepada kalian semua yang juga tidak mengikuti seri film ini dari awal. Karena, walaupun begitu kalian masih bisa menikmati film ini ;) 

------------------------------------------------------Spoiler Alert-----------------------------------------------------

Oke... sekarang saya akan menceritakan sinopsis film ini dari kacamata saya sendiri...

Dalam film ini, Donnie Yen, sang pemeran utama, memerankan kembali sang master Wing Chun yakni Yip Man. Namun kali ini, fakta mengejutkan menghinggapi sang master, karena ternyata sang master telah menderita kanker tenggorokan dan leher akibat kebiasaan merokoknya. Dalam kurun waktu yang sama, anak sang master telah dikeluarkan dari sekolah karena sering berkelahi di sekolahnya. Sehingga sang kepala sekolah pun menyarankan Yip Man untuk mengirimkan anaknya bersekolah di luar negeri. Kebetulan, salah satu murid Yip Man yakni Bruce Lee yang kini sudah menetap di Amerika Serikat mengirimkan kabar gembira karena ia akan membuka sekolah kung fu di Amerika dan untuk itulah Yip Man diundang ke acara pembukaan sekolah tersebut. Maka dari itu, Yip Man pun berangkat ke Amerika Serikat untuk menghadirinya sekaligus mencarikan sekolah untuk anaknya, meskipun anaknya tidak ingin bersekolah di sekolah biasa karena ia mengaku bahwa ia lebih ingin mempelajari bela diri dibandingkan bersekolah.

Sesampainya Yip Man di Amerika Serikat, ia diantar ke kantor Asosiasi Konsolidasi Kebajikan China (CCBA) yang berlokasi di wilayah "kampung China". Ia ke sana dengan maksud ingin meminta surat rekomendasi demi kepentingan pendaftaran anaknya di sekolah di Amerika. Namun sang ketua asosiasi yang juga merupakan master Tai Chi, Wan Zhong Hua, menolak untuk memberikan surat rekomendasi tersebut, kecuali dengan syarat Yip Man memberhentikan muridnya, Bruce Lee, untuk mengajarkan ilmu kung fu pada orang-orang kulit putih. Hal ini disetujui juga oleh perhimpunan para master bela diri China yang menetap di Amerika dan hal ini dikarenakan mereka percaya bahwa ilmu bela diri China hanya pantas dipelajari oleh orang-orang China saja serta mereka juga percaya bahwa orang-orang kulit putih merupakan orang-orang yang angkuh sehingga mereka tidak pantas untuk mempelajari ilmu bela diri China. Namun, Yip Man menolak untuk melakukan itu karena ia menganggap tidak ada yang salah dengan tindakan muridnya, Bruce Lee, dan oleh karena itu, ia tidak jadi mendapatkan surat rekomendasinya. 

Meskipun begitu, ia mendapatkan bantuan dari salah satu kenalan Bruce Lee untuk mendapatkan surat sejenis namun tidak sekuat surat rekomendasi. Dan benar saja, ketika Yip Man mencoba mendaftarkan anaknya dengan membawa surat itu, pihak sekolah tetap saja meminta surat rekomendasi dari ketua asosiasi. Pada perjalanan pulangnya, Yip Man melihat seorang gadis yang merupakan murid sekolah tersebut tengah dibully oleh sekelompok murid lainnya. Yip Man pun menunggu sesaat untuk melihat apakah gadis itu bisa melawan. Tapi, di saat-saat terakhir ketika si gadis sudah tidak bisa melawan, Yip Man pun membantunya dengan melawan mereka menggunakan jurus Wing Chun nya namun dengan intensitas yang tidak begitu besar sehingga hanya membuat mereka pergi dan tidak menimbulkan cedera parah. Dan tidak disangka, gadis yang telah ia tolong merupakan anak dari sang ketua asosiasi dan bernama Yonah. Menurut pengakuannya, ia dibully karena teman perempuannya yang sama-sama tergabung dalam grup cheerleader merasa iri padanya yang bisa mendemonstrasikan gerakan-gerakan baru dan hebat saat pertunjukan. 

Dalam perjalanan Yip Man di Amerika, ia tanpa sengaja menghadapi konflik dimana kaum etnis TiongHoa mengalami diskriminasi. Sehingga Yip Man pun harus mengurusi hal itu juga. Di akhir cerita, ia ditantang untuk duel dengan ahli karate di sebuah pangkalan angkatan militer, karena semua master bela diri China telah dikalahkan oleh sang ahli karate tersebut. Yip Man pun menerimanya. Mereka pun akhirnya berduel tanpa disertai aturan apapun. Duel mereka pun berlangsung dengan sengit dan sempat membuat sang master Wing Chun tergolek lemah di lantai pertempuran. Lalu bagaimana hasil akhirnya? Sayangnya saya tidak akan menceritakannya lebih lanjut ;)

Pada intinya, film ini berhasil membuat saya terkesan karena aksi sang master legendaris ini dan setiap ia berlaga, ia tak pernah mengeluarkan ekspresi marahnya ataupun kesalnya. Ia hanya memasang wajah kalem dan penuh wibawa serta menghadapi segalanya dengan tenang. 

Semoga review ini membantu kalian yang ingin mencari referensi sebelum menonton film ini yaa :D 

Selamat menonton! ;)