あくら: FRESH AND HAZILY

Pages

Tuesday 3 September 2013

FRESH AND HAZILY




City of Bones adalah buku pertama dari serial The Mortal Instruments buah karya Cassandra Clare, seorang penulis Amerika Serikat kelahiran Tehran, Iran. Buku ini sudah terbit sejak tahun 2007 di Amerika Serikat dan baru difilmkan pada tahun ini. Film ini disutradai oleh Harald Zwart, yang juga telah menyutradarai film Karate Kid, dan telah mendapat respon yang sangat besar dari berbagai belahan dunia. 

Film ini mengisahkan seorang remaja biasa bernama Clary Fray (Lily Collins) yang tinggal berdua bersama sang ibu, Jocelyn Fray (Lena Headey), yang juga merupakan seorang pelukis di sebuah apartemen di Brooklyn. Suatu saat, ia bersama sahabatnya, Simon Lewis (Robert Sheehan) pergi ke sebuah klub malam bernama Pandemonium. Namun di sana ia melihat sekelompok remaja berpakaian aneh dengan penuh tato dan membawa senjata sedang membunuh orang yang telah membantunya masuk ke dalam klub. Setelah ia amati, orang itu bukanlah manusia, tetapi sesuatu dengan bentuk lain. Ia mencoba meyakinkan Simon bahwa ia baru saja melihat sebuah peristiwa pembunuhan. Akan tetapi, tidak ada seorang pun yang dapat melihatnya kecuali Clary.


Sejak kejadian itu, Clary menjadi gelisah. Kegelisahannya bertambah ketika sebuah simbol yang terus muncul di kepala dan penglihatannya selama ini mengakibatkan seluruh dinding kamarnya dipenuhi kertas-kertas bersimbol sama yang entah bagaimana ia gambar selagi tidur di suatu malam. Ia menceritakannya pada Simon ketika mereka berada di sebuah kedai kopi. Tapi Simon tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya bisa menenangkan Clary. Dan tiba-tiba salah seorang remaja yang dilihat Clary di klub muncul, sekali lagi dengan hanya Clary yang dapat melihatnya.


Awalnya Clary takut, tapi akhirnya ia pun menemui lelaki itu. Lelaki itu, Jace Wayland (Jamie Campbell Bower), ternyata adalah seorang shadowhunter yang bertugas melindungi umat manusia dari kejahatan para iblis dan para penghuni dunia bawah seperti vampir, werewolf, warlock, dan makhluk-makhluk sejenis lainnya. Tanpa sengaja Clary melihat simbol yang sama pada lengan Jace seperti sebuah tato. Jace menjelaskan beberapa bagian penting tentang dunianya pada Clary. Jace penasaran  mengapa Clary bisa melihat dirinya. Ia berasumsi bahwa Clary bukanlah Mundane, sebutan untuk manusia di dunianya. 

Tiba-tiba ponsel Clary berbunyi dan ia mendengar suara ibunya yang panik disertai bunyi gaduh. Clary cepat-cepat menuju apartemennya dan mendapati keadaannya yang sangat berantakan. Ia mencari-cari ibunya di dalam rumah tapi tidak menemukannya di manapun.  Tidak lama ia bertemu dengan seekor anjing yang tiba-tiba saja berubah menjadi iblis dan menyerangnya. Untung saja Jace datang menolong. Clary mencoba mencari jawaban dengan menanyakannya pada tetangganya, Madam Dorothea (C. C. H. Pounder), yang merupakan seorang penyihir. Melaluinya lah Clary mengetahui sebuah rahasia besar. Ternyata Jocelyn adalah seorang shadowhunter. Madam Dorothea berkata ada sesuatu yang menghalangi pikiran Clary saat ia mencoba membaca pikirannya sehingga Clary tidak dapat mengingat dengan jelas memori di masa lalunya. Meski mantra itu mulai memudar, tetapi mantra itu hanya bisa dilepas oleh yang memasangnya.

Jace membawa Clary dan Simon, yang ternyata berada di apartemen Clary, ke Institut, kediaman para shadowhunter. Akan tetapi, Clary jatuh pingsan dan Jace melukiskan rune, sebuah simbol yang kerap digunakan para shadowhunter, pada lengan Clary. Ternyata Clary tidak mengalami efek apa-apa seperti apabila sebuah rune dilukiskan pada kulit seorang Mundane. Jelas sudah bahwa Clary memiliki darah seorang shadowhunter. 
Di Institut, ia bertemu Alec Lightwood (Kevin Zegers) dan Isabelle Lightwood (Jemima West), kakak beradik yang ia lihat bersama Jace di klub. Di sana pula lah Clary menemukan sebuah rahasia besar yang selama ini disembunyikan ibunya melalui Hodge Starkweather (Jared Harris), sang kepala Institut. Ketika muda, ibunya tergabung ke dalam organisasi bernama Lingkaran yang diketuai oleh Valentine Morgentern (Jonathan Rhys Meyer), yang juga merupakan suami dari Jocelyn. Tujuan organisasi itu adalah memusnahkan seluruh penghuni dunia bawah termasuk siapapun yang berpihak pada mereka tanpa kecuali. Namun, organisasi itu tercerai berai dan kini Valentine mengincar Mortal Cup (Cawan Manusia) untuk membentuk pasukannya kembali dengan meminumkan darah kepada orang yang dikehendakinya dari cawan itu. Dan diketahui pula, hanya Jocelyn yang mengetahui keberadaan Mortal Cup itu. Hal itu menjelaskan ke mana Jocelyn menghilang.



Foto Lingkaran

Meski Clary merasa dibohongi oleh ibunya, rasa cintanya yang begitu besar pada ibunya membuat Clary mencoba mati-matian untuk menemukan kembali memorinya dengan menemui Magnus Bane (Godfrey Gao), sang pemasang mantra di kepalanya. Tetapi Magnus menolak melakukannya dan toh mantra itu akan memudar dengan sendirinya. Akhirnya Clary harus menemukan dengan caranya sendiri sehingga ia bisa mengetahui keberadaan Mortal Cup dan mengambil ibunya dari tangan Valentine.


Di tengah-tengah perjuangannya dengan ditemani Jace, Simon, Isabelle, dan Alec, ia juga harus menghadapi hal-hal aneh seperti Simon yang tiba-tiba diculik oleh sekawanan vampir, sahabat ibunya, Luke Garroway (Aidan Turner), yang merupakan seorang manusia serigala, benih-benih cinta yang mulai tumbuh antara dirinya dan Jace, pengakuan Simon pada Clary, pengkhianatan tak terduga dari seseorang yang Clary percayai dan sebuah kebenaran pahit yang sulit diterima oleh Clary. Semua itu membuat kehidupan Clary menjadi berubah total 180 derajat.
Apakah Clary berhasil menemukan Mortal Cup itu dan berhasil mengambil ibunya kembali dari tangan Valentine? Filmnya sudah dapat kalian lihat di bioskop seluruh Indonesia sejak tanggal 28 Agustus kemarin J
Menurut saya, film ini menyegarkan untuk ukuran film fantasi. Ceritanya yang kompleks dengan suasana yang bernuansa kelam disertai beberapa adegan lucu di dalamnya membuat film ini cukup utuh. Ditambah lagi dengan banyaknya tokoh yang terlibat di dalamnya walaupun mungkin agak membuat bingung penonton yang buta dengan cerita ini. Meski ada bagian-bagian yang berbeda dengan yang berada di dalam bukunya, hal itu tidak memengaruhi alur ceritanya. Visualisasi yang dilakukan Zwart tidaklah mengecewakan, malah menurut saya mendekati sempurna. Ia membuat penonton yang belum membaca bukunya dibuat tertarik dengan film yang digarapnya ini.
Para pemain yang memerankan film ini, seperti Lily Collins, Jamie Campbell Bower, Robert Sheehan, Kevin Zegers, Jemima West, Jared Harris, Jonathan Rhys Meyer, Lena Headey, dan Aidan Turner, dapat memerankan perannya dengan sangat baik. Dan Godfrey Gao, ia juga dapat memerankan tokoh Magnus dengan baik dan berhasil membuat sebagian besar gadis jatuh cinta padanya (termasuk saya -,-). Bagaimanapun, terlepas dari saya yang sebagai seorang shadowhunter (sebutan penggemar untuk serial ini), saya sangat suka dengan film ini. Film ini membangkitkan gairah untuk mengupas ceritanya lebih lanjut.
Buku keduanya yang berjudul City of Ashes akan segera dibuatkan filmnya dan syutingnya akan dimulai akhir September ini. Hal ini sungguh mengejutkan karena film pertamanya pun baru saja ditayangkan. Mungkin Zwart melihat antusiasme penggemar yang sangat besar dari seluruh dunia. Ingin tahu kelanjutan dari City of Bones yang menorehkan sebuah fenomena besar ini? Tunggu saja film City of Ashes yang diprediksikan akan rilis tahun depan.
Walaupun banyak respon yang berbeda untuk film City of Bones ini, baik itu kritikan atau pujian, saya tetap akan memberikan nilai 4 dari 5 untuk film ini. Jadi, apa lagi yang ditunggu? Segera tonton film ini. Recommended banget untuk yang bingung mau nonton apa. Saya sendiri sudah menonton film ini Sabtu lalu.. ;)














0 comments:

Post a Comment