City of
Bones adalah buku pertama dari serial The Mortal Instruments buah karya
Cassandra Clare, seorang penulis Amerika Serikat kelahiran Tehran, Iran. Buku
ini sudah terbit sejak tahun 2007 di Amerika Serikat dan baru difilmkan pada
tahun ini. Film ini disutradai oleh Harald Zwart, yang juga telah menyutradarai
film Karate Kid, dan telah mendapat respon yang sangat besar dari berbagai
belahan dunia.
Film ini
mengisahkan seorang remaja biasa bernama Clary Fray (Lily Collins) yang tinggal
berdua bersama sang ibu, Jocelyn Fray (Lena Headey), yang juga merupakan
seorang pelukis di sebuah apartemen di Brooklyn. Suatu saat, ia bersama
sahabatnya, Simon Lewis (Robert Sheehan) pergi ke sebuah klub malam bernama
Pandemonium. Namun di sana ia melihat sekelompok remaja berpakaian aneh dengan
penuh tato dan membawa senjata sedang membunuh orang yang telah membantunya
masuk ke dalam klub. Setelah ia amati, orang itu bukanlah manusia, tetapi
sesuatu dengan bentuk lain. Ia mencoba meyakinkan Simon bahwa ia baru saja
melihat sebuah peristiwa pembunuhan. Akan tetapi, tidak ada seorang pun yang
dapat melihatnya kecuali Clary.
Sejak kejadian
itu, Clary menjadi gelisah. Kegelisahannya bertambah ketika sebuah simbol yang
terus muncul di kepala dan penglihatannya selama ini mengakibatkan seluruh
dinding kamarnya dipenuhi kertas-kertas bersimbol sama yang entah bagaimana ia
gambar selagi tidur di suatu malam. Ia menceritakannya pada Simon ketika mereka
berada di sebuah kedai kopi. Tapi Simon tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya
bisa menenangkan Clary. Dan tiba-tiba salah seorang remaja yang dilihat Clary
di klub muncul, sekali lagi dengan hanya Clary yang dapat melihatnya.
Awalnya
Clary takut, tapi akhirnya ia pun menemui lelaki itu. Lelaki itu, Jace Wayland
(Jamie Campbell Bower), ternyata adalah seorang shadowhunter yang bertugas
melindungi umat manusia dari kejahatan para iblis dan para penghuni dunia bawah
seperti vampir, werewolf, warlock, dan makhluk-makhluk sejenis lainnya. Tanpa
sengaja Clary melihat simbol yang sama pada lengan Jace seperti sebuah tato.
Jace menjelaskan beberapa bagian penting tentang dunianya pada Clary. Jace penasaran
mengapa Clary bisa melihat dirinya. Ia
berasumsi bahwa Clary bukanlah Mundane, sebutan untuk manusia di dunianya.
Tiba-tiba
ponsel Clary berbunyi dan ia mendengar suara ibunya yang panik disertai bunyi
gaduh. Clary cepat-cepat menuju apartemennya dan mendapati keadaannya yang sangat
berantakan. Ia mencari-cari ibunya di dalam rumah tapi tidak menemukannya di
manapun. Tidak lama ia bertemu dengan
seekor anjing yang tiba-tiba saja berubah menjadi iblis dan menyerangnya.
Untung saja Jace datang menolong. Clary mencoba mencari jawaban dengan
menanyakannya pada tetangganya, Madam Dorothea (C. C. H. Pounder), yang
merupakan seorang penyihir. Melaluinya lah Clary mengetahui sebuah rahasia
besar. Ternyata Jocelyn adalah seorang shadowhunter. Madam Dorothea berkata ada
sesuatu yang menghalangi pikiran Clary saat ia mencoba membaca pikirannya
sehingga Clary tidak dapat mengingat dengan jelas memori di masa lalunya. Meski
mantra itu mulai memudar, tetapi mantra itu hanya bisa dilepas oleh yang
memasangnya.
Jace
membawa Clary dan Simon, yang ternyata berada di apartemen Clary, ke Institut,
kediaman para shadowhunter. Akan tetapi, Clary jatuh pingsan dan Jace
melukiskan rune, sebuah simbol yang kerap digunakan para shadowhunter, pada
lengan Clary. Ternyata Clary tidak mengalami efek apa-apa seperti apabila
sebuah rune dilukiskan pada kulit seorang Mundane. Jelas sudah bahwa Clary
memiliki darah seorang shadowhunter.
Di
Institut, ia bertemu Alec Lightwood (Kevin Zegers) dan Isabelle Lightwood
(Jemima West), kakak beradik yang ia lihat bersama Jace di klub. Di sana pula
lah Clary menemukan sebuah rahasia besar yang selama ini disembunyikan ibunya
melalui Hodge Starkweather (Jared Harris), sang kepala Institut. Ketika muda,
ibunya tergabung ke dalam organisasi bernama Lingkaran yang diketuai oleh
Valentine Morgentern (Jonathan Rhys Meyer), yang juga merupakan suami dari
Jocelyn. Tujuan organisasi itu adalah memusnahkan seluruh penghuni dunia bawah
termasuk siapapun yang berpihak pada mereka tanpa kecuali. Namun, organisasi
itu tercerai berai dan kini Valentine mengincar Mortal Cup (Cawan Manusia)
untuk membentuk pasukannya kembali dengan meminumkan darah kepada orang yang
dikehendakinya dari cawan itu. Dan diketahui pula, hanya Jocelyn yang
mengetahui keberadaan Mortal Cup itu. Hal itu menjelaskan ke mana Jocelyn
menghilang.
Foto Lingkaran
Meski
Clary merasa dibohongi oleh ibunya, rasa cintanya yang begitu besar pada ibunya
membuat Clary mencoba mati-matian untuk menemukan kembali memorinya dengan
menemui Magnus Bane (Godfrey Gao), sang pemasang mantra di kepalanya. Tetapi
Magnus menolak melakukannya dan toh mantra itu akan memudar dengan sendirinya.
Akhirnya Clary harus menemukan dengan caranya sendiri sehingga ia bisa
mengetahui keberadaan Mortal Cup dan mengambil ibunya dari tangan Valentine.
Di tengah-tengah
perjuangannya dengan ditemani Jace, Simon, Isabelle, dan Alec, ia juga harus
menghadapi hal-hal aneh seperti Simon yang tiba-tiba diculik oleh sekawanan vampir,
sahabat ibunya, Luke Garroway (Aidan Turner), yang merupakan seorang manusia
serigala, benih-benih cinta yang mulai tumbuh antara dirinya dan Jace,
pengakuan Simon pada Clary, pengkhianatan tak terduga dari seseorang yang Clary
percayai dan sebuah kebenaran pahit yang sulit diterima oleh Clary. Semua itu
membuat kehidupan Clary menjadi berubah total 180 derajat.
Apakah
Clary berhasil menemukan Mortal Cup itu dan berhasil mengambil ibunya kembali
dari tangan Valentine? Filmnya sudah dapat kalian lihat di bioskop seluruh
Indonesia sejak tanggal 28 Agustus kemarin J
Menurut
saya, film ini menyegarkan untuk ukuran film fantasi. Ceritanya yang kompleks dengan
suasana yang bernuansa kelam disertai beberapa adegan lucu di dalamnya membuat
film ini cukup utuh. Ditambah lagi dengan banyaknya tokoh yang terlibat di
dalamnya walaupun mungkin agak membuat bingung penonton yang buta dengan cerita
ini. Meski ada bagian-bagian yang berbeda dengan yang berada di dalam bukunya,
hal itu tidak memengaruhi alur ceritanya. Visualisasi yang dilakukan Zwart
tidaklah mengecewakan, malah menurut saya mendekati sempurna. Ia membuat
penonton yang belum membaca bukunya dibuat tertarik dengan film yang digarapnya
ini.
Para
pemain yang memerankan film ini, seperti Lily Collins, Jamie Campbell Bower,
Robert Sheehan, Kevin Zegers, Jemima West, Jared Harris, Jonathan Rhys Meyer,
Lena Headey, dan Aidan Turner, dapat memerankan perannya dengan sangat baik. Dan
Godfrey Gao, ia juga dapat memerankan tokoh Magnus dengan baik dan berhasil
membuat sebagian besar gadis jatuh cinta padanya (termasuk saya -,-). Bagaimanapun,
terlepas dari saya yang sebagai seorang shadowhunter (sebutan penggemar untuk
serial ini), saya sangat suka dengan film ini. Film ini membangkitkan gairah
untuk mengupas ceritanya lebih lanjut.
Buku
keduanya yang berjudul City of Ashes akan segera dibuatkan filmnya dan
syutingnya akan dimulai akhir September ini. Hal ini sungguh mengejutkan karena
film pertamanya pun baru saja ditayangkan. Mungkin Zwart melihat antusiasme
penggemar yang sangat besar dari seluruh dunia. Ingin tahu kelanjutan dari City
of Bones yang menorehkan sebuah fenomena besar ini? Tunggu saja film City of
Ashes yang diprediksikan akan rilis tahun depan.
Walaupun
banyak respon yang berbeda untuk film City of Bones ini, baik itu kritikan atau
pujian, saya tetap akan memberikan nilai 4 dari 5 untuk film ini. Jadi, apa
lagi yang ditunggu? Segera tonton film ini. Recommended banget untuk yang
bingung mau nonton apa. Saya sendiri sudah menonton film ini Sabtu lalu.. ;)
0 comments:
Post a Comment