Kisah tentang para manusia
setengah dewa yang ditulis oleh Rick Riordan dalam serial Percy Jackson &
the Olympians pasti sudah sering kita dengar semenjak buku pertamanya yang
berjudul The Lightning Thief diangkat ke layar lebar pada tahun 2010 yang lalu.
Di film ini dikisahkan bahwa ada seorang remaja penderita disleksia bernama
Percy Jackson yang sebenarnya adalah anak dari salah satu dari tiga dewa yang
paling berkuasa di Olympus yaitu Poseidon, Dewa Lautan. Namun, ia tiba-tiba
dituduh mencuri tongkat petir milik Zeus dan diperintahkan untuk mengembalikannya
sebelum batas waktu yang ditentukan dan apabila tidak maka akan terjadilah
peperangan antar dewa yang akan berdampak buruk bagi manusia di bumi. Kedua hal
itu menyebabkan Percy “diungsikan” ke sebuah perkemahan khusus bernama Camp
Half Blood, dimana para anak setengah
dewa, Demigods, dan para makhluk pengawalnya tinggal. Akan tetapi, ternyata
yang mencuri tongkat itu adalah Luke Castellan, anak dari Dewa Hermes. Hal itu
diketahui setelah Percy dan teman-temannya melalui serangakaian petualangan
menuju Tartarus untuk menyelamatkan ibunya. Luke meletakkan tongkat petir Zeus dibalik
perisai yang ia berikan pada Percy sebelumnya. Tapi, pada saat Percy dan
Annabeth, anak dari Dewi Athena, hendak pergi ke Olympus untuk mengembalikan
tongkat itu, Percy harus berhadapan dengan Luke. Tetapi pada akhirnya, Percy
berhasil mengembalikannya pada Zeus dan bertemu dengan ayahnya untuk pertama
kalinya.
Pada tahun ini, tepatnya tanggal
22 Agustus 2013 di Indonesia, buku keduanya kembali diangkat ke layar lebar
yaitu The Sea of Monsters. Kali ini Percy harus berhadapan dengan lawan yang
lebih besar, yaitu ayah dari para tiga dewa besar, Kronos.
Berawal dikisahkan ketika benteng
perlindungan Camp Half Blood telah melemah karena pohon Thalia yang selama ini
berperan sebagai pelindung tempat itu telah diracuni dan mengakibatkan semua
penghuni tempat itu khawatir karena semua monster yang ada di luar akan mudah
masuk ke dalam perkemahan itu. Dan benar saja, seekor monster berwujud seperti banteng
mesin memasuki perkemahan itu. Percy, Annabeth, seekor Satyr bernama Grover,
Clarisse (putri Dewa Ares), dan Tyson (saudara tiri Percy yang seorang Cyclops dan
baru saja diketahui Percy sesaat sebelumnya) berusaha untuk menghentikan ulah
monster itu. Tetapi pada akhirnya Percy lah yang dapat menghancurkannya
bersamaan dengan kemunculan sementara Luke Castellan. Luke menyampaikan sebuah
ramalan yang nantinya akan melibatkan mereka berdua. Ia berniat untuk
membangkitkan Kronos.
Setelah kejadian itu, Percy
datang pada seorang arwah peramal untuk mendapatkan kejelasan dari ramalan itu.
Peramal itu pun menyampaikan bahwa ramalan itu benar. Ramalan itu adalah bahwa
Kronos akan bangkit kembali dan akan melakukan pembalasan dendam atas perbuatan
ketiga anaknya yang telah mengirimnya ke Tartarus. Ia akan menhancurkan Olympus
dan hal itu juga akan mengakibatkan kehancuran pada umat manusia. Pada
nantinya, Kronos akan dibangkitkan oleh salah seorang Demigod dengan selembar
Kain Wol. Namun pada akhirnya akan ada seorang Demigod yang berusaha untuk
mengatasi dan mengembalikan Kronos ke Tartarus dengan pedangnya. Hal itu
menjelaskan bahwa Luke dan Percy akan berhadapan nantinya.
Kemudian, dilakukanlah sebuah
pencarian Kain Wol yang dipimpin oleh Clarisse. Mereka akan berlomba dengan
Luke untuk menemukan Kain Wol tersebut sebelum. Namun, Percy dan teman-temannya
berpisah dengan rombongan. Di tengah perjalanan, Grover diculik oleh sekumpulan
Demigods pembelot yang bekerja di bawah perintah Luke yang akhirnya mengubah
tujuan mereka yang kini adalah untuk menyelamatkan Grover terlebih dahulu. Percy,
Annabeth, dan Tyson pergi menuju kapal milik Luke dan tidak menemukan Grover di
sana. Mereka hanya melihat sebuah peti yang mana dari sanalah Kronos akan
dibebaskan. Setelah melalui serangkaian perkelahian, akhirnya mereka bertiga
lolos dan nasib buruk menhampiri mereka. Sekoci yang mereka ambil memasuki
wilayah Monster Laut dan mereka pun tertelan. Ternyata Clarisse pun sudah ada
di dalam perut Sea of Monster itu lebih dulu. Akankah mereka dapat keluar dari
perut sang monster dan menemukan Kain Wol beserta teman mereka, Grover? Dan
apakah ramalan itu akan benar-benar terjadi?
Film ini menurut saya cukup
bagus. Kita bisa mengenal mitologi Yunani Kuno dengan cara yang lebih
menyenangkan tentunya. Hampir semua pemerannya dapat memerankan tokoh mereka dengan
baik. Meski karakter Luke kurang menakutkan bagi saya. Seharusnya Luke bersikap
lebih mengancam tapi di sini tidak. Dan sebenarnya, menurut saya, alurnya
terlalu cepat. Terutama pada saat Percy bertarung melawan Kronos. Satu tambahan
lagi, bagi yang belum membaca bukunya (seperti saya), mungkin akan sedikit
pusing dengan penuturan nama-nama tokoh dan kemunculan tokoh serta makhluk-makhluk
mistis. Siapa dia, makhluk apa itu, dan lain sebagainya.
Eits, tapi ada juga hal baiknya.
Saya masih ingat perkataan Hermes untuk Luke bahwa mungkin orangtua melakukan
kesalahan akan tetapi hal itu bukanlah alasan untuk menghancurkan dunia.
Seperti yang diketahui bahwa Luke memiliki dendam pada Hermes karena
mengabaikannya. Lalu persaudaraan yang unik antara Percy dan Tyson. Saya
menyimpulkan bahwa seburuk-buruknya keluargamu, mereka adalah keluargamu. Meski
fisik Tyson aneh karena ia adalah seorang Cyclops dan kelakuannya aneh sehingga
ia sering dikucilkan, namun ia sangatlah baik. Dan, jika dilihat dari sisi efek
kameranya, menurut saya sangat bagus, ditambah lagi jika menonton dalam format
3D.. ^^v (ketauan nih ak nonton 3D)
Jadi, untuk film ini, mungkin
saya beri nilai 3,5 dari 5.. But, menurut saya film ini cukup bagus untuk
ditonton.
0 comments:
Post a Comment