Film ini menceritakan sebuah kisah cinta sejati antara seorang manusia bernama Ethan Wate dan seorang penyihir ( di sini, penyihir disebut dengan nama caster) bernama Lena Duchannes.
Kisah ini bermula ketika Ethan selalu
bermimpi tentang mimpi yang sama di setiap tidurnya. Di dalam mimpinya, ia
selalu berusaha untuk menyelamatkan seorang gadis yang wajahnya tidak dapat ia
lihat dengan jelas. Namun, sekeras apapun ia berusaha, ia tidak bisa meraih dan
menyelamatkan sang gadis. Tapi, Ethan tidak menganggap mimpi itu begitu serius
karena toh sebentar lagi ia akan meninggalkan kota kecil nan membosankan
bernama Gatlin dimana tempat ia tinggal.
Suatu hari, tersiar kabar bahwa ada seorang
gadis, keponakan Macon Ravenwood, yang baru saja pindah dari luar kota. Ia
bernama Lena Duchannes. Pada awalnya, Ethan tidak tertarik dengan berita itu.
Namun, setelah melihat Lena di kelas, ia merasa ada sesuatu yang berbeda pada
diri Lena dan ia juga merasa bahwa dirinya sudah mengenal Lena sejak lama meski
ia tidak tahu bagaimana hal itu mungkin terjadi.
Kemudian, suatu saat, dua orang gadis di
kelas mereka berbisik-bisik sambil mencemooh Lena. Bahkan mereka menganggap
Lena adalah bagian dari iblis. Maklum saja seluruh penduduk kota menganggap
lena seperti itu karena ia adalah keponakan dari Macon, orang paling misterius
di Kota Gatlin. Hal itu tentu saja membuat Lena marah dan ia pun kehilangan
kendalinya. Tanpa sengaja ia memecahkan seluruh kaca jendela kelas. Sontak
semua orang pun panik, kecuali Ethan. Ethan melihat semuanya. Sejak saat itulah
Ethan sangat tertarik pada Lena.
Seiring berjalannya waktu, mereka pun
saling jatuh cinta. Dan terungkaplah bahwa kedatangan Lena ke Kota Gatlin
adalah untuk mempersiapkan dirinya menghadapi upacara penentuan di hari ulang
tahunnya dimana ia akan ditentukan nasibnya. Upacara itu terjadi turun temurun
dikarenakan adanya sebuah kutukan di masa lalu sehingga semua caster muda tidak
dapat menentukan nasibnya sendiri. Lena merasakan bahwa dirinya akan berubah
menjadi caster gelap yang mana perasaan cinta akan lenyap darinya.
Ethan tak tinggal diam. Ia percaya bahwa
manusia lah yang menentukan nasibnya, bukan sebaliknya. Mereka terus mencari
informasi sebanyak-banyaknya agar Lena dapat menentukan nasibnya. Lena pun
berusaha mencari petunjuk dari buku bulan, sebuah buku yang berisi
mantra-mantra terlarang. Tetapi, hari ulang tahun Lena semakin dekat sedangkan
mereka belum mendapatkan petunjuk apapun yang berarti. Akhirnya, Lena pun
membuat Ethan lupa akan dirinya. Ia khawatir bahwa hal yang paling ia takutkan
akan terjadi.
Dan hari ulang tahun Lena pun tiba. Apakah
Lena dapat menentukan nasibnya sendiri? Atau nasibnya lah yang menentukan akan
menjadi apa dirinya? Dan bagaimana kelanjutan kisah cintanya dengan Ethan?
Film yang diadaptasi dari novel dengan
judul sama ini sangat cocok bagi kamu yang menyukai cerita fantasi. Dan cinta
Ethan pada Lena terlihat sangat tulus dan dalam (saya sampai meneteskan air
mata saat menonton beberapa scene di film ini). Dan konfliknya pun
sangat terasa. Tetapi kelemahan dari film ini adalah klimaksnya yang bisa
dibilang tidak terasa sehingga kita hanya merasa tegang saat konflik cerita
(saya sampai bertanya, “ hanya begini klimaksnya?”). Dan, berhubung saya
sudah membaca bukunya terlebih dahulu, ada tokoh jahat di dalam buku yang
berubah menjadi tokoh baik di dalam film. Lalu ada bagian yang sangat berbeda
dari buku, seperti halnya film Warm Bodies. Padahal itu bisa berpengaruh pada
pandangan penonton terhadap cerita itu sendiri. Untuk para pemainnya, saya
acungkan jempol karena mereka bisa memerankan karakter mereka dengan baik
terutama Alden Ehrenreich sebagai Ethan dan Alice Englert sebagai Lena. Saya akan memberikan 3 bintang dari 5 untuk film
ini.
The cast
0 comments:
Post a Comment