あくら: BEAUTIFUL CREATURES REVIEW

Pages

Tuesday 23 April 2013

BEAUTIFUL CREATURES REVIEW



    
  Film ini menceritakan sebuah kisah cinta sejati antara seorang manusia bernama Ethan Wate dan seorang penyihir ( di sini, penyihir disebut dengan nama caster) bernama Lena Duchannes.
Kisah ini bermula ketika Ethan selalu bermimpi tentang mimpi yang sama di setiap tidurnya. Di dalam mimpinya, ia selalu berusaha untuk menyelamatkan seorang gadis yang wajahnya tidak dapat ia lihat dengan jelas. Namun, sekeras apapun ia berusaha, ia tidak bisa meraih dan menyelamatkan sang gadis. Tapi, Ethan tidak menganggap mimpi itu begitu serius karena toh sebentar lagi ia akan meninggalkan kota kecil nan membosankan bernama Gatlin dimana tempat ia tinggal.

Suatu hari, tersiar kabar bahwa ada seorang gadis, keponakan Macon Ravenwood, yang baru saja pindah dari luar kota. Ia bernama Lena Duchannes. Pada awalnya, Ethan tidak tertarik dengan berita itu. Namun, setelah melihat Lena di kelas, ia merasa ada sesuatu yang berbeda pada diri Lena dan ia juga merasa bahwa dirinya sudah mengenal Lena sejak lama meski ia tidak tahu bagaimana hal itu mungkin terjadi.

Kemudian, suatu saat, dua orang gadis di kelas mereka berbisik-bisik sambil mencemooh Lena. Bahkan mereka menganggap Lena adalah bagian dari iblis. Maklum saja seluruh penduduk kota menganggap lena seperti itu karena ia adalah keponakan dari Macon, orang paling misterius di Kota Gatlin. Hal itu tentu saja membuat Lena marah dan ia pun kehilangan kendalinya. Tanpa sengaja ia memecahkan seluruh kaca jendela kelas. Sontak semua orang pun panik, kecuali Ethan. Ethan melihat semuanya. Sejak saat itulah Ethan sangat tertarik pada Lena.

Seiring berjalannya waktu, mereka pun saling jatuh cinta. Dan terungkaplah bahwa kedatangan Lena ke Kota Gatlin adalah untuk mempersiapkan dirinya menghadapi upacara penentuan di hari ulang tahunnya dimana ia akan ditentukan nasibnya. Upacara itu terjadi turun temurun dikarenakan adanya sebuah kutukan di masa lalu sehingga semua caster muda tidak dapat menentukan nasibnya sendiri. Lena merasakan bahwa dirinya akan berubah menjadi caster gelap yang mana perasaan cinta akan lenyap darinya.

Ethan tak tinggal diam. Ia percaya bahwa manusia lah yang menentukan nasibnya, bukan sebaliknya. Mereka terus mencari informasi sebanyak-banyaknya agar Lena dapat menentukan nasibnya. Lena pun berusaha mencari petunjuk dari buku bulan, sebuah buku yang berisi mantra-mantra terlarang. Tetapi, hari ulang tahun Lena semakin dekat sedangkan mereka belum mendapatkan petunjuk apapun yang berarti. Akhirnya, Lena pun membuat Ethan lupa akan dirinya. Ia khawatir bahwa hal yang paling ia takutkan akan terjadi.

Dan hari ulang tahun Lena pun tiba. Apakah Lena dapat menentukan nasibnya sendiri? Atau nasibnya lah yang menentukan akan menjadi apa dirinya? Dan bagaimana kelanjutan kisah cintanya dengan Ethan? 

Film yang diadaptasi dari novel dengan judul sama ini sangat cocok bagi kamu yang menyukai cerita fantasi. Dan cinta Ethan pada Lena terlihat sangat tulus dan dalam (saya sampai meneteskan air mata saat menonton beberapa scene di film ini). Dan konfliknya pun sangat terasa. Tetapi kelemahan dari film ini adalah klimaksnya yang bisa dibilang tidak terasa sehingga kita hanya merasa tegang saat konflik cerita (saya sampai bertanya, “ hanya begini klimaksnya?”). Dan, berhubung saya sudah membaca bukunya terlebih dahulu, ada tokoh jahat di dalam buku yang berubah menjadi tokoh baik di dalam film. Lalu ada bagian yang sangat berbeda dari buku, seperti halnya film Warm Bodies. Padahal itu bisa berpengaruh pada pandangan penonton terhadap cerita itu sendiri. Untuk para pemainnya, saya acungkan jempol karena mereka bisa memerankan karakter mereka dengan baik terutama Alden Ehrenreich sebagai Ethan dan Alice Englert sebagai Lena. Saya akan memberikan 3 bintang dari 5 untuk film ini.


The cast

0 comments:

Post a Comment