Nama pengarang : James Dashner
Nama penerbit : Penerbit Mizan Fantasi, PT. Mizan Pustaka
Tahun terbit : November, 2011
Cetakan : I
Bahasa : Indonesia
Nama penerjemah : Yunita Candra
Jumlah halaman : 532 halaman
Tebal halaman : 2,8 cm
THE MAZE RUNNER
(Perjuangan Hidup atau Mati di antara Tempat dan Makhluk-Makhluk
Misterius)

James Dashner adalah seorang penulis asal Amerika Serikat yang
lahir pada tanggal 26 November 1972 di Austell, Georgia. Tetapi kini ia menetap
dan menulis di Rocky Mountains. Buku pertama yang ditulisnya berjudul A Door in
the Woods yang terbit pada tanggal 1 Juni 2003. Dia juga telah menerima banyak
penghargaan seperti :
1. New York State
Charlotte Award
2.
Kentucky Bluegrass
Award
3.
Oregon Reader’s Choice Award
4.
New Hampshire
Isinglass Teen Read Award
5.
Missouri Truman
Reader’s Award
6.
Illinois Abraham
Lincoln Awrd
7.
Tennessee Volunteer
State Book Award
8.
Arizona Grand Canyon
Reader Award
9.
Georgia Peach Book
Award
10. New Jersey Garden State Book Award
Salah satu bukunya yang akan saya bahas kali ini berjudul The Maze
Runner yang telah berada pada daftar New York Times Bestseller. Berikut adalah
sinopsisnya.
Setiap hari mereka harus berlari. Menyusuri lorong Maze yang berkelok-kelok di luar dinding
Glade, tempat mereka tinggal, hingga senja tiba. Dan, ketika kegelapan turun,
para pelari harus sudah ada di dalam Glade. Ya, pada saat itulah Griever,
monster buas dan ganas, tak segan menerkam siapa saja yang masih berkeliaran
didalam Maze.
Mereka bukan sekadar berlari. Itu cara mereka bertahan hidup.
Dengan berlari, mereka berharap menemukan jalan keluar dari tempat terkutuk
itu. Keluar untuk kembali pulang menjumpai keluarga mereka. Namun, lintasan Maze selalu berubah dari hari ke hari.
Rasanya, mustahil bisa keluar dari tempat itu.
Suatu hari pintu batu pelindung mereka tak lagi menutup.
Griever-griever itu bisa menyeruduk masuk kapan saja. Setiap hari, satu anak
dibawa pergi dan lenyap. Satu-satunya jalan adalah bergegas keluar dari tempat
itu. Namun, mereka harus melewati Maze yang membingungkan dengan sejumlah
monster mengerikan di sana. Beranikah para pelari keluar dengan nyawa sebagai
taruhannya? Atau, akankah justru lebih baik tetap berada di dalam menanti
pencabut nyawa sambil berharap mukjizat datang tiba-tiba?
Dari segi cerita, alur ceritanya sangat menarik dan banyak pesan di
dalamnya. Kepercayaan, tidak pantang menyerah, selalu menolong sesame adalah
beberapa di antaranya. Tokoh-tokohnya pun memiliki karakter yang kuat. Banyak
hal-hal misterius yang harus diungkap oleh para tokohnya di sini, selain jalan
untuk keluar dari Glade melalui Maze. Mereka juga harus mengungkap apa yang
sedang terjadi pada mereka semua.
Sejak pertama kali saya membaca buku ini, sudah banyak pertanyaan
menghampiri pikiran saya. Tanpa sadar saya dibawa masuk untuk merasakan apa
yang mereka rasakan, terutama sang tokoh utama, Thomas. Saya bagai diharuskan
menjadi seorang detektif yang akan memecahkan semua misterinya. Petunjuk-petunjuk
yang diberikan oleh sang penulis diungkapkan secara bertahap melalui dialog
antar tokoh dan petunjuk-petunjuk kecil yang ada di tempat itu. Dashner sangat
pintar untuk mengemas cerita fiksi ilmiah ini menjadi sesuatu yang sangat
menarik.
Namun, banyak kejadian mengerikan yang terjadi sehingga tanpa sadar
yang membaca buku ini pasti akan mengernyit. Setiap hari mereka diliputi dengan
keadaan yang jauh dari kata aman. Bahkan sejak dinding-dinding itu belum
terbuka secara permanen. Meski begitu, buku ini tidak akan membuat para pembaca
jenuh. Hal ini dikarenakan Dashner selalu menggugah rasa penasaran melalui
setiap bab dalam buku ini.
Bagi pembaca yang sangat senang dengan cerita fiksi ilmiah, buku
ini wajib dibaca. Ceritanya sangat menarik dan bagus. Para pembaca akan dibuat
berdebar-debar karena banyak kejadian yang mengejutkan di dalamnya. Meskipun
tahu akan dibuat terkejut dan akan kecewa karena kajadian yang akan terjadi
sangat mengerikan, akan tetapi rasa penasaran para pembaca yang akan menang.
Tidak heran, buku ini sekarang sudah dibuatkan filmnya dan akan tayang pada
tahun 2014 nanti.
0 comments:
Post a Comment